Akibat Tabrakan Beruntun, Ibu Ini Kehilangan Semua Anaknya

By Redaksi - Friday, 20 November 2020

Simalungun, Kabarnas.com - Kecelakaan beruntun di Jalan Asahan KM 4.5, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 8.30 WIB, menimbulkan kesedihan mendalam bagi pasangan suami istri dari Dedi Saputra Sidabutar (36) dan Ruliana Gultom (30).

Tiga orang anak mereka meninggal dunia setelah tergilas mobil truk pengangkut pulp atau bubur kertas. Ketiga korban adalah Love Viona Angely Sidabutar (7), Finvent Rey Amsal Sidabutar (6), dan Digibran Nathanael Sidabutar (3). Bagian tubuh korban berserak di aspal setelah masuk ke kolong truk dan terseret-seret.

Selain itu, Hotdiman Sidabutar yang merupakan kakek dari ketiganya pun dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Vita Insani karena luka serius. Kakek ini mengendarai sepeda motor dengan membonceng tiga cucunya dan keempat korban ini tercatat sebagai warga Jalan Asahan, Simpang Karang Anyer, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Peristiwa ini turut membuat Carles Sianipar (45), warga Jalan Bunga Jaitun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun meninggal. Dan berdasarkan data dari polisi, total meninggal sebanyak 5 orang. "Anak-anak yang menjadi korban merupakan kakak beradik," kata Kanit Laka Polres Simalungun, Ipda Ramadhan Siregar dengan menambahkan korban luka-luka sekitar 4 orang masih mendapat perawatan intensif di RSVI.

Tiga anak yang meninggal dunia tersebut cukup lama di RSUD Djasamen Saragih karena petugas Foreksi membutuhkan waktu untuk menyatukah bagian tubuh korban. Di sana ibu korban tak henti-hentinya menangis. Dalam tangisnya, sang ibu mengungkapkan kepedihan hatinya yang paling mendalam, bahwa saat ini dia tidak punya anak lagi. 

"Nga habis be sude, nga suda be sude (sudah meninggal semua anakku). Nga sae be sude, nga sia-sia lojaki dan adong be anakku (semua selesai dan sia-sia perjuangan membesarkan anak-anaknya)," kata ibu korban menangis tak berhenti, terseduh dan histeris.

Ibu korban juga mengaku, sebelum kecelakaan, anak-anaknya sudah terlihat malas atau tidak bergairah sehingga masih sempat melarang buah hatinya itu ikut dibonceng kakeknya berkeliling-keliling.

Untuk diketahui, kecelakaan beruntun ini berawal dari mobil truk BM 8238 ZU yang mengalami rem blong. Sebelum menabrak, sopir melompat dari mobil dan melarikan diri. Sementara mobil yang melaju dari Kota Pematangsiantar menuju Perdagangan dilepas dan secara leluasa menabrak kendaraan roda dua dan empat di depannya. Jumlah mobil mencapai 6 unit dan sepeda motor 6 unit. Korban meninggal hanya pengendara sepeda motor, yang sempat masuk kolong truk.