Aneh, DPRD dan Pemkab Simalungun Kosongkan Anggaran KONI

By Redaksi - Wednesday, 15 September 2021

Simalungun - DPRD dan Pemkab Simalungun mengosongkang anggaran terhadap olahraga.  Dampaknya, pengurus KONI Simalungun kesulitan melaksanakan kegiatan rutin. Hal ini dikeluhkan Ketua KONI Simalungun, Saehorasman Saragih.

Saehorasman mengakui, akibat anggaran untuk KONI tidak ditampung dalam APBD Kabupaten Simalungun Tahun 2021, maka pengurus terpaksa membiayai segala kebutuhan operasional dari kantong sendiri.

Kebijakan aneh yang menimbulkan pengalaman tak lazim itu ternyata sudah dirasakan pengurus KONI Simalungun di tahun 2020. Saat itu anggaran sebesar Rp 500 juta tarik atau kena refocussing seluruhnya.

Pria yang akrab disapa Horas itu, secara pribadi merasa heran sekaligus bertanya-tanya mengenai semangat Pemkab Simalungun, terlebih anggota DPRD dalam memajukan olahraga. Padahal beberapa anggota DPRD merupakan ketua cabor.

"Saya heran saja, rumusan anggaran untuk memajukan olahraga di Simalungun terlewatkan. Padahal kita sendiri sudah mengajukannya," kata Horas, Selasa (14/9/2021).

Adapun nama anggota dewan yang juga pengurus cabor pada tahun 2020 sebut saja Samrin Girsang (Ketua Kick Boxing Simalungun) Hendra Sinaga (Ketua PSTI Simalungun), Elias Barus (Askab PSSI Simalungun), Sastra Sirait (PBVSI Simalungun), Walpiden Tampubolon (PBSI Simalungun), dan Tumpak Silitonga (Ketua Forki).

Horas mengaku, setidaknya ada 10 cabang olahraga di Simalungun yang dapat diandalkan bertanding secara  nasional. Namun, akibat anggaran yang tidak ada, nasib para atlet terkatung-katung.

Ia sendiri tak rela cita-cita para atlet pupus begitu saja. Oleh karenanya, demi memajukan olahraga, secara pribadi dia harus menggunakan uangnya sendiri untuk membantu atlet berangkat ke berbagai event.

"2021 kegiatan yang dilakukan KONI Sumut untuk Selekda Provinsi biaya sendiri. Gaji staf belum terbayar, operasional juga belum. Kita minta kebijaksanaan Pak Bupati Radiapoh bagaimana ditampung di P-APBD 2021," kata Horas.

Di samping dana yang tidak ada, sarana prasarana olahraga pun sangat minim di Simalungun untuk menunjang potensi atlet putra daerah.

"Gedung olahraga kita babak belur. Pusat kebugaran kita nggak ada. Matras nggak ada, ring tinju nggak ada. Padahal atlet kita di tinju dan kick boxing berprestasi dan diproyeksikan ke PON Sumut - Aceh Tahun 2024," kata Horas.

Horas mengatakan saat ini ada dua atlet yang akan mengikuti PON XX Papua pada Oktober 2021. Keduanya berasal dari cabang olahraga Wushu dan untungnya dibiayai oleh KONI Sumut.

Kedua atlet yang diberangkat tersebut adalah Jeka Asparido Saragih di kelas 75 Kg dan Rosalina Simanjuntak dikelas tarung bebas 53 Kg bersama pelatih dan official. Mereka akan bertanding pada kategori tarung bebas.