BI Siantar Siapkan Uang Tukar, Warga Pilih Pecahan Rp5 Ribu

By Redaksi - Tuesday, 26 April 2022

Pematangsiantar, Kabarnas.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar menyediakan uang pecahan atau uang tukar bagi masyarakat yang membutuhkan di tengah perayaan Idul Fitri.

Uang pecahan disiapkan terdiri dari pecahan Rp 1000, Rp.2000, Rp.5000, Rp10000, Rp 20000 dan Rp 50 ribu. Jumlahnya untuk tahun ini cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 3,2 triliun.

"Jumlah uang pecahan yang disiapkan BI untuk 8 kabupaten/kota di wilayah kerja kita mencapai Rp 3,1 triliun. Tahun lalu realisasinya Rp 2,2 triliun, terjadi penukaran dan penarikan uang yang ada di perbankan dan masyarakat," kata pimpinan BI Pematangsiantar, Teuku Munandar, Senin (25/4/2022) di Lapangan Parkir Pariwisata.

Teuku Munandar menilai pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat cukup bagus. Hal itu dapat dilihat dari penukaran uang pecahan. Bukti lain adalah nominal pecahan yang ditukarkan warga, dimana uang pecahan Rp 1.000 dan Rp 2.000 lebih sedikit dibandingkan pecahan besar.

"Nah, untuk penukaran sampai hari ini sudah Rp 10,2 M. Ini artinya orang sudah rame menukar dan pecahan paling banyak Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu," ujarnya sembari memprediksi bahwa khusus di Kota Pematangsiantar jumlah penukaran bisa mencapai Rp 15 M.

"Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari arahan ibu Wali Kota dan ini akan berakhir sampai hari Rabu. Tapi kami akan berlanjut, khusus BI saja, Kamis akan ada mobil BI di Megaland dan Rabu di pasar Beringin, sampai jam 12," terangnya.

Sebelumnya, Plt Wali Kota, dr Susanti Dewayani, saat meninjau proses penukaran mengaku bersyukur dengan kebijakan BI karena sangat membantu masyarakat yang akan memanfaatkan momen Idul Fitri bertemu dengan keluarga.

Sebagaimana diketahui, sejak pandemi Covid-19, pemerintah melarang perjalanan mudik. Namun tahun 2022 ini sudah bisa. Namun wali kota tetap berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan.

"Dua tahun yang lalu tidak dilakukan mudik sehingga antusias masyarakat sekarang ini sangat begitu besar. Untuk masyarakat yang akan mudik agar tetap mengikuti protokol kesehatan karena itu modal kita untuk selanjutnya. Bila kita tetap di level paling rendah maka perekonomian kita akan bergerak maju," imbuhnya.

Mengetahui pergerakan ekonomi masyarakat sudah mulai pulih di tengah pandemi Covid-19, dr Susanti Dewayani tak lupa meminta masyarakat untuk tetap berbelanja bijak atau seperlunya dan tidak perlu menumpuk barang kebutuhan.

Kategori