BLT di Pasar Horas Diprioritaskan Pada PKL dan Kios Kecil

By Redaksi - Sunday, 05 September 2021

Pematangsiantar - Selama dua hari, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menyalurkan bantuan kepada sebanyak 1.434 pedagang yang ada di Pasar Horas. Nilai bantuan sebesar Rp 300 ribu tersebut diberikan tidak lepas dari pelaksanaan penyekatan di tengah PPKM level 4 sejak tanggal 10 Agustus kemari.

Direktur Keuangan PD Pasar Horas Jaya - Toga Sihite menjelaskan, BLT disalurkan Pemko Pematangsiantar setelah sebelumnya pihaknya mengajukan kepada Dinas Perdagangan dan UMKM dan berlanjut ke Dinas Sosial Pematangsiantar sebagai tahapan verifikasi.

"Masuknya dari kami. Kami berikan ke Dinas Perdagangan dan diverifikasi di sana. Dari verifikasi di dinas perdagangan, dilanjutkan ke Dinas Sosial untuk melihat agar tidak ada tumpang tindih penerima manfaat," kata Toga, Sabtu (4/9/2021).

Toga menjelaskan, ada skala prioritas pedagang yang menerima manfaat yaitu pedagang kaki lima dan kios kecil. Sementara untuk grosir besar maupun pedagang toko emas belum bisa diakomodir. Diperkirakan sekitar 1.600 lagi pedagang belum dapat bantuan.

"Per orang Rp 300 ribu cash dari Bank Sumut. Pemberian BLT juga disaksikan Disperindag dan Dinas Pendapatan. Nantinya kita coba konfirmasi ke Pemko apakah ada bantuan tahapan kedua, makanya biar kita dengar lagi lah dari Pemko," kata Toga.

Toga mengaku bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada pedagang yang belum mendapatkan bantuan ini tentang BLT skala prioritas tersebut dan umumnya bisa memahaminya. 

Disinggung soal geliat ekonomi Pasar Horas, menurut Toga, situasinya cukup memprihatinkan. Pembeli tidak ada sehingga tidak sedikit kios tutup dan para pedagang kesulitan membayar uang retribusi harian.

"Contohlah kemarin, retribusi di gedung I dan gedung II yang kami kutip cuma dapat Rp 90 ribu. Sebelum PPKM di dua gedung ini aja bisa dapat Rp 3 - 4 juta, " ucapnya.

Terpisah, salah seorang pedagang mengaku sangat bersyukur dengan penyaluran BLT tersebut walau nilainya tidak sebanding dengan kerugian yang mereka hadapi selama ini.

"Saya pedagang kaki lima. Jualannya bumbu arsik, bumbu-bumbu untuk makanan khas Batak lah. Saya biasanya laris sampai 100 persen, tapi sejak PPKM Level IV berlaku, jualan cuma laku sekitar 10 persennya," ujar Rita Br Siagian, satu di antara para pedagang penerima BLT.

Rita mengatakan, dia tak tahu pihak mana yang memberi bantuan tersebut, namun katanya ia merasa berterima kasih dan akan memanfaatkan uang tersebut untuk membeli beras.

"Nggak tahu ini dari mana, yang penting terima kasih. Uangnya bakal saya pakai untuk beli beras di rumah," kata Rita.