Harga Komoditas Naik di Hari Raya, Pemerintah Diminta Evaluasi

By Redaksi - Sunday, 26 February 2023

Pematangsiantar - Sejak dahulu kala harga komoditas selalu menjadi sorotan semua orang. Bagaimana tidak, komoditas menjadi bahan baku dan bahan pokok kebutuhan hidup manusia di seluruh dunia. 

Supply alias penawaran didefinisikan sebagai banyaknya produk yang tersedia untuk dijual pada harga tertentu. Supply dapat dikelompokkan menjadi 2 pendekatan, yaitu supply yang mencakup total jumlah produksi dan stok yang dikirim serta supply yang menjadi kebiasaan produsen. 

Robert Tua Siregar Ph,D Specialist Development Planning Area mengatakan, Harga diperoleh dari interaksi supply dan demand. Transaksi terhadap suatu produk terjadi ketika pembeli dan penjual sepakat untuk bertransaksi pada harga dan spesifikasi produk tertentu. Kesepakatan harga ini selanjutnya disebut sebagai harga ekuilibrium. 

Ketika harga rendah maka permintaan naik dan jumlah supply menurun. Sebab produsen tentunya tidak ingin rugi maka mereka memproduksi sedikit ketika harga rendah. Sebaliknya saat harga naik, maka supply lebih banyak daripada demand.

Melihat kenaikan harga pada beberapa komoditi pada hari-hari tertentu, seperti akhir Tahun, jelang Idul Fitri. Tentu hal ini yang terjadi secara terus menerus? Kenapa? Dan apakah Pemerintah sebagai pemegang regulasi tidak memiliki langkah yang strategis? Tentu hal ini akibat ketersediaan daging sapi atau kerbau yang tidak mencukupi sehingga mengacu hukum supply demand terjadi kenaikan harga.

Dosen S2 Magsister Adminisrasi Pubil Univ Sumatera Utara ini menambahkan, dalam menjaga ketersediaan serta stabilitas harga pangan, perlu pemerintah mewaspadai tiga aspek utama yaitu: (1) kecukupan stok; (2) distribusi; dan (3) kenaikan permintaan, 4).melakukan penghitungan supply-demand bahan pangan pokok (daging sapi/kerbau, daging ayam dan telur) secara periodic.

Untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional, pemerintah berupaya meningkatkan populasi dan produktivitas sapi dengan program Upsus Siwab dan pembenahan tata niaga ternak dan daging sapi dengan penguatan kelembagaan peternak sapi lokal dalam pemasaran melalui koperasi peternak, revitalisasi fungsi pasar ternak dan RPH sebagai penunjang tata niaga, Pemanfaatan kapal ternak, dan Pembangunan holding ground untuk kelancaran distribusi sapi dan daging sapi.

Selama Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan bahan pokok akan terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa menjamin ketersediaan bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga. 

Dalam mencegah kelangkaan bahan pokok, maka pemerintah pusat, pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah terkait harus memperhatikan mulai dari produksi, distribusi pasokan di pasar sangat penting. Upaya ini untuk menekan laju inflasi yang tinggi.

Inflasi adalah kenaikan harga barang yang sifatnya terus menerus. Penyebab inflasi ada dua yakni meningkatnya permintaan dan meningkatnya biaya produksi. Inflasi terjadi karena beberapa hal. Diantaranya yang bersifat fundamental atau inti meliputi makanan jadi, sewa rumah, kesehatan, pendidikan, jasa, kendaraan, akses jalan, jalur distribusi yang sangat tinggi. 

Dalam rangka menjaga kestabilan harga pokok, maka pemda/pemko telah membentuk tim pengendali inflasi daerah (TPID). Salah satu tugas TPID yakni melakukan pemantauan terhadap laju inflasi daerah. Namun untuk kenaikan harga ini TPID tidak mampu juga memberi solusi atau mengatasi kondisi real di pasar.

 Oleh karena itu, kata Dosen S3,S2 Unv. Prima Indonesia ini menambahkan, peran pemerintah melalui OPD terkait harus terus melakukan pemantauan dan langsung melakukan langkah-langkah antisipatif bila ada gejala kelangkaan bahan pokok. Peran aparat penegak hukum juga diintensifkan dalam melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya oknum penimbun bahan pokok. 

Adanya Satgas Pangan diharapkan fungsi pengawasan akan lebih efektif. Untuk mengurangi peningkatan terhadap kebutuhan bahan pokok seperti daging maka masyarakat juga bisa mengambil alternatif untuk kebutuhan puasa dan Lebaran dengan mengonsumsi ikan dan bahan pangan yang lain.

Dengan mengonsumsi bahan pangan yang lebih variatif diharapkan mampu menekan tingkat kebutuhan bahan pokok di pasaran. Selain itu, pemerintah juga harus mampu menjaga kestabilan harga pokok dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang berdampak pada terjadinya inflasi yang tinggi. Dengan sinergi antar instansi terkait, didukung kalangan legislatif dan masyarakat diharapkan tidak ada kelangkaan bahan pokok sehingga kebutuhan pokok masyarakat hingga Lebaran terjamin.

Kategori