Isu SARA Atas Penertiban Bazar Opini Sesat dan Disesalkan

By Redaksi - Thursday, 19 January 2023

Pematangsiantar - Penertiban bazar di Jalan Perintis Kemerdekaan, yang dibalut dalam opini SARA disayangkan salah seorang praktisi hukum, yakni Miduk Panjaitan. Isu SARA itu sesat dan diyakini justru merugikan masyarakat Kota Pematangsiantar.

"Kita sangat menyesalkan sekaligus prihatin karena wali kota (dr Susanti Dewayani) disebut -sebut intoleran. Sebenarnya, terlalu naif atau prematur penertiban bazar dikaitkan dengan isu bahwa tindakan wali kota merupakan tindakan intoleransi," kata Advokat tersebut di Jalan Malanthon Siregar, Rabu (18/1/2023).

Menurutnya, wali kota tidak pernah membubarkan perayaan Imlek, yang ditertibkan adalah stan-stan atau tenda berjualan yang mengatasnamakan Imlek Fair.

"Hemat saya melihat, bazar itu tidak ada kaitannya secara langsung dengan imlek," ujarnya dengan menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mengambil langkah kongkret dari isu SARA tersebut.

Miduk Panjaitan menegaskan, jika penggiringan opini isu SARA ini masih dikembangkan pihak tertentu, alangkah baiknya Pemko Pematangsiantar mengambil langkah hukum sehingga bisa terang benderang.

"Sejatinya, wali kota melalui perangkat perangkatnya membuat efek jerah kepada mereka yang membuat kisruh di Kota Siantar dengan mengambil langkah hukum. Tujuannya adalah jangan sampai Siantar jelek di mata orang lain oleh karena kepentingan orang-orang yang tidak jelas arahnya," ucapnya lagi.

Ia khawatir pembangunan di kota ini akan terus terhambat karena isu miring yang kembangkan oleh segelintir orang. Sebab isu SARA sangat sensitif dan menakutkan bagi investor atau pemodal untuk menanam modalnya di daerah ini.

"Kepada pihak - pihak yang berbeda pandangan, mari hentikan perseteruan yang berbauh SARA karena persaingan bisnis atau yang lainnya. Mari kita dukung upaya pembangunan di kota ini," pesannya.

Terakhir, Miduk Panjaitan mengaku siap membantu etnis Tionghoa dalam menjalan perayaan Imlek. Hal ini sebagai bentuk rasa hormat kepada keberagaman suku dan agama di Kota Pematangsiantar ini.

"Kita sangat menghormati keberagaman termasuk suku Tionghoa, kita siap membantu mereka dalam melaksanakan perayaan Imlek. termasuk dengan kegiatan agama atau suku yang lainnya. Daerah kita ini heterogen. Kita harus menjaganya," tutupnya.