Pelajar Ditangkap Polisi Usai Keguguran Kandungan di Tanah Jawa

By Redaksi - Saturday, 22 June 2024
Pihak sekolah mengaku kecewa dengan perilaku pelajar berusia 18 tahun itu
Pihak sekolah mengaku kecewa dengan perilaku pelajar berusia 18 tahun itu

Simalungun - Seorang siswi SMA yang berada di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun diduga menggugurkan kandungannya di toilet Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Balimbingan. Atas tindakannya itu, pelajar tersebut telah diamankan polisi guna menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Luthfi menjelaskan siswi itu datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut. Sesampainya di rumah sakit, dia langsung menuju toilet UGD dan mengunci diri di dalamnya lalu menggugurkan janinnya yang diperkirakan berusia enam bulan.

"Setelah tiba di rumah dan merasa sakit (perutnya) langsung ke toilet IGD dan mengunci pintu kamar mandi lalu jongkok dan mengedan hingga melahirkan, dan dia melakukan hal tersebut hanya seorang diri," kata Ghulam.

Sesuai pengakuan wanita berusia 18 tahun itu, ia sudah mengetahui bahwa dirinya sedang hamil dan sempat mengonsumsi empat butir pil pelancar haid sebelum kejadian.

"Sesuai dengan pengakuan pelajar bahwa setelah mengetahui dirinya hamil, pelajar ada mengkonsumsi obat jenis pil sebanyak 4 butir, namun kita akan melakukan pemeriksaan terhadap ahli di bidang farmasi untuk mengetahui apakah ini menjadi penyebab gugurnya kandungannya," ungkapnya.

Dia pun memastikan akan mengusut tuntas kasus ini, termasuk mencari pasangan siswi itu yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Rencana selanjutnya terhadap pasangan pelajar akan dilakukan pencarian," katanya dengan menekankan pentingnya edukasi seks dan kesehatan reproduksi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Edukasi yang tepat mengenai kesehatan reproduksi dan konsekuensi dari hubungan seksual perlu ditingkatkan di kalangan remaja. Kami berharap sekolah-sekolah dan keluarga dapat berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang benar," tambahnya.

Selain itu dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum dan segera mencari pertolongan medis jika menghadapi situasi darurat.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil langkah yang melanggar hukum atau membahayakan nyawa. Jika ada masalah kesehatan, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat," pesannya.

Sementara ketua yayasan sekolah di mana siswi itu belajar, TAS menyebutkan bahwa perbuatan itu memalukan sangat mengecewakan mereka. Ia memastikan bahwa pelajar yang hamil itu sebenarnya sudah selesai lulus dari SMA tahun ajaran 2024 ini. 

"Apapun ceritanya, kita sebagai pimpinan sekolah turut merasa bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Ya, peristiwa pengguguran itu kan setelah mereka tamat. Tapi kita juga turut merasa bertanggung jawab, semoga tidak akan ada lagi alumni yang berbuat demikian. Itulah yang pertama semoga yang terakhir. Ini pelajaran berharga buat pimpinan sekolah, guru, orang tua untuk tetap mengadakan pengawasan ketat terhadap siswa-siswinya jangan sampai loss control, jangan memberikan kebebasan yang kebablasan, ucapnya.

Terkait perkara ini, pihak rumah sakit sendiri enggan berkomentar dan meminta agar masalah ini dikonfirmasi kepada pihak polisi. (Nimrod)