Sejak Pasien Covid-19 Turun, Kredit Macet Berkurang di Siantar

By Redaksi - Thursday, 14 October 2021

Pematangsiantar - Perekonomian Indonesia telah mengalami perbaikan cukup baik di tengah pandemi Covid-19 ini. Hal itu dapat dilihat dari harga komoditas ekspor yang mengalami kenaikan seperti harga tembaga naik sekitar 48,8 persen, batubara sekitar 85 persen, karet sekitar 19 persen, almunium sekitar 37 persen dan kopi 34 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini turut dipengaruhi semakin rendahnya angka kasus baru terpapar Covid-19. Data terkini hanya sekitar 620 kasus. Berbeda dengan bulan Juni, angkanya sempat mencapai 54 ribu kasus. Sementara di Kota Pematangsiantar kasus baru dan meninggal tidak ada.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kota Pematangsiantar, Teuku Munandar mengatakan kepada sejumlah wartawan, Rabu (13/10/2021), bahwa pihak BI sendiri sangat optimis perekonomian nasional khususnya di Kota Pematangsiantar akan lebih baik lagi karena jumlah warga yang divaksin Covid-19 mulai meningkat.

Ekonomi pulih karena hampir semua aktivitas bisnis mulai berjalan normal seiring penurunan PPKM ke Level 2 di sejumlah daerah termasuk di Kota Pematangsiantar. Contohnya, sekarang ini jumlah orang menggunakan hotel semakin meningkat.

Peningkatan dana pihak ketiga pun cukup baik seiring dengan menurunnya resiko kredit bermasalah atau macet. Kini, tabungan deposito dan giro sudah naik 13,16 persen sejak Agustus 2021 atau Rp 41,7 triliun dari Desember 2021 sekitar Rp 36,74 triliun. Pertumbuhan ini dipastikan tidak lepas dari keuntungan usaha masyarakat dan dampaknya masyarakat pun punya kemampuan menabung di bank.

"Artinya kualitas kredit masyarakat membaik. Kita juga melihat data perbankan di Pematangsiantar, penyaluran kredit di Agustus 2021 mencapai Rp 27,8 triliun atau naik 6 persen dibandingkan Desember 2020. Jika ini sudah meningkat itu artinya permintaan pelaku usaha mulai baik dan industri sudah menggeliat," ujarnya.