Pematangsiantar - Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar mengaku tetap memonitoring pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Namun demikian ia tetap berharap Dinas Pendidikan tak lupa melakukan evaluasi dan melaporkan hasilnya kepada Satgas.
Daniel tidak lupa mengingatkan seluruh kepala sekolah supaya tidak membuka kantin sekolah selama PTM terbatas dan sanitasi tetap terjaga kebersihannya, serta mengurangi area yang dapat menjadi tempat berkerumun.
Sejauh ini, Daniel mengaku bahwa sejak PTM dilaksanakan, semuanya masih berjalan baik sebagaimana petunjuk dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Yakni, SKB Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan dan Menteri Agama.
“Satgas kelurahan tetap melakukan pemantauan. Belum ada ditemukan indikasi pelaksanaan yang menyimpang dari keputusan bersama 4 menteri,” ujarnya, Rabu (29/9/2021.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Disdak) Kota Pematangsiantar, Lusamti Simamora mengatakan, PTM terbatas diizinkan bagi SD dan SMP dengan jumlah kapasitas 50 persen. "Namun belum semua sekolah. Tergantung kepadatan sekolah," jelasnya.
Salah satu contoh sekolah yang berada di lokasi padat aktivitas masyarakat, antara lain di Jalan Kartini. Sedangkan sekolah yang tidak terlalu padat atau tidak beresiko menimbulkan keramaian akan melaksanakan PTM secara rutin. Seperti SMP Negeri 11 Kota Pematangsiantar.
"Yang buka PTM di Jalan Kartini adalah SMP 4 dan SMP Kartini Handayani. Sedangkan Kartika dan Taman Siswa minggu depan. Demikian Sultan Agung, di sana ada SD dan SMP. Pertama SD dulu, minggu depannya SMP. Gitu kita buat beroperasi, bergantian. SD pun demikian," ujarnya.
"Kalau kita paksakan buka seluruhnya secara bersamaan, kita kuatir juga akan muncul kerumunan dan menimbulkan sebaran Covid-19," ucapnya dengan menambahkan bahwa PTM terbatas ini didasari Instruksi Wali Kota Pematangsiantar Nomor 7 Tahun 2021.
