Simalungun - Seorang anak SD meninggal dunia setelah sebelumnya diduga tersengat listrik. Korban awalnya ditemukan temannya tak sadarkan diri dengan kondisi memegang kawat duri milik PTPN IV Hatonduhan, Jumat (21/6/24).
Situasi itu langsung disampaikan kepada guru sekolah bernama Elvida Rajagukguk. Tak lama kemudian guru melaporkan hal itu kepada pihak perkebunan Tonduhan.
Upaya melepaskan tangan korban dari sengatan listrik, seorang warga menekan kawat duri menggunakan kaki beralaskan sepatu bot. Seketika korban lepas dan langsung digendong halaman kantor kebun Tonduhan.
Peristiwa nahas tersebut sontak menjadi perhatian seluruh warga sekitar dan para karyawan perkebunan. Selang beberapa saat pihak Polsekta Tanah Jawa beserta Pemerintah Kecamatan Hatonduhan tiba di lokasi kejadian.
Sebagai pertolongan pertama, para warga juga sempat menempelkan pasir ke tubuh korban. Selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Balimbingan, di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Beberapa saat sempat ditangani tenaga medis, namun nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.40 WIB.
Kini korban telah diserahkan kepada orang tuanya untuk disemayamkan di rumah duka yang ada di Afdeling II Kebun Tonduhan, tepatnya di Nagori Tonduhan, Kecamatan Hatonduhan.
Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Asmon membenarkan dugaan penyebab korban meninggal dunia. Sesuai informasi yang dikumpulkan, listrik yang mengalir pada kawat duri diduga berasal dari genset milik perusahaan PTPN IV Kebun Tonduhan.
"Benar bang kejadian tersebut ada, namun pihak Polri masih melakukan Penyelidikan untuk terangnya peristiwa tersebut, Terima Kasih”kata Kompol Asmon melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, Manajer PTPN IV Kebun Unit Tonduhan, Dedy Reza saat dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui pesan WhatsApp Minggu, (23/06/2024) pukul 09:30 WIB belum memberikan jawaban.(Nimrod)
