Suami dan 3 Cucu Meninggal Ditabrak, Nenek Ini Dikecewakan Keluarga Sopir

By Redaksi - Thursday, 04 February 2021

Simalungun, Kabarnas.com - Larasia Situmeang, istri sekaligus nenek dari tiga anak korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Jalan Asahan Km 4, Nagori Dolok Marlawan, Kabupaten Simalungun, Kamis (19/11/2020) lalu, mengaku benci terhadap sopir truk Fuso, Suratman.

Ia pun berharap sopir dihukum seberat-beratnya. Rasa kekecewaan ini disampaikannya usai menghadiri sidang kedua dari perkara kecelakaan tersebut, Rabu (3/2/2021) di Pengadilan Negeri (PN) Simalungun, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

"Sudah tahu dia, katanya dari Rambung Merah sana blong remnya (sekitar 1 Km dari lokasi kejadian), tapi kenapa tidak diberhentikan truknya. Kayak dibilang jaksa tadi, kenapa tidak diberhentikan. Katanya dia menjerit, kalau kuat suara mu. Gak mungkin bapak kami tidak dengar, dia orangnya teliti bawa sepeda motor dan mobil," kata Larasia Situmeang dengan nada sedih.

Atas duka yang dialaminya itu, Larasia Situmeang sangat berharap kepada Jaksa dan Hakim untuk memberikan ganjaran hukuman yang sangat berat. "Biar dihukum di situ, mati di penjara. Gak ada kasihannya sama yang mati di jalan itu. Pantas dihukum. Dihukum mati kalau bisa supirnya," ucapnya saat diwawancarai di salah satu rumah makan, tidak jauh dari kantor PN dan Kejaksaan Simalungun.

Larasia Situmeang sendiri pun juga mengaku lebih kecewa dengan pihak keluarga sopir karena sikap dan perkataan. Apalagi usai sidang, Larasia Situmeang sempat berang hingga cekcok mulut dengan salah satu anggota keluarga sopir. Untungnya pegawai dari Kejaksaan turut menenangkan situasi. "Sudah pernah datang sekali minta maaf. Mereka datang sama pemilik supir truk Fuso dan hanya diam saja," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, meninggalnya Hotdiman Sidabutar dan tiga cucunya, yakni Love Viona Angely Sidabutar (7), Finvent Rey Amsal Sidabutar (6), dan Digibran Nathanael Sidabutar (3). Kejadian ini juga merenggut nyawa Carles Sianipar (45), warga Jalan Bunga Jaitun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun disebabkan sopir truk Fuso yang tidak dapat mengendalikan kemudi. Alasannya, mobil tiba-tiba mengalami rem blong.

Semua korban pun ditabrak beruntun, 5 meninggal dan 4 luka-luka. Sedangkan kendaraan yang terlibat mencapai 11, terdiri dari 6 mobil dan 5 sepeda motor. Kecelakaan ini cukup tragis karena korban anak-anak sempat masuk ke dalam kolong truk serta terseret beberapa meter. Tubuh diantara anak ini pun berserak.

Peristiwa ini membuat duka mendalam bagi keluarga khususnya bagi pasangan suami istri, Dedi Saputra Sidabutar (36) dan Ruliana Gultom (30). Dimana akibat kecelakaan itu membuat pasangan ini kehilangan semua anaknya.