Surat Kadisdik Bermuatan Doktrin, Bupati Simalungun Minta Maaf

By Redaksi - Wednesday, 16 November 2022
Foto
Foto

Simalungun - Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga secara langsung meminta maaf kepada masyarakat Muslim karena kegaduhan yang muncul atas keluarnya surat edaran dari Dinas Pendidikan Simalungun.

Saat minta maaf itu, Selasa (15/11/2022) di Kantor MUI Simalungun, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, hadir Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, Kasdim 0207/Sml Mayor Inf Margana, Ketua MUI Simalungun diwakili Khairul Anwar, Ketua FKUB Nurdin Panjaitan, Kepala BKPPD Sudiahman Saragih, Kaban Kesbangpol Arifin Nainggolan dan Kadis Kominfo Simalungun Simangunsong, Plt Kadis Pendidikan Sakban Saragih.

Tampak juga hadir para Pengurus Ormas Islam antara lain dari PD Muhammadyah, PD Dewan Mesjid Indonesia (DMI), PD Al-Washliyah, Ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) serta para wartawan dari berbagai media.

Sebelum Bupati Simalungun datang, Drs Zocson Midian Silalahi terlebih dahulu menyampaikan permintaan maafnya karena menerbitkan surat ederan yang bermuatan kontroversial.

Surat ederan itu ditunjukan ke Kowikam Bidang Pendidikan, Pengawas SMP, SD dan Penilik Luar Sekolah, Kepala Sekolah TK/PAUD, SD, SMP se Kabupaten Simalungun tersebut berkaitan dengan tema bimbingan dan arahan pada setiap upacara di hari Senin.

Adapun isi surat ederan itu memuat sebanyak dua tema. Pertama, tidur lebih awal dan bangun pagi, membuat orang sehat, sejahtera dan bijaksana. Kedua, takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Pada poin terakhir, seluruh pejabat yang menjabat di atas diperintahkan agar meminta seluruh siswa memahami dan menghafal tema tersebut sekaligus mendokumentasikannya berbentuk foto dan video lalu mengirimkannya ke grup Watshapp Korwil Marhobas dan grup Watshapp Pembina Pendidikan Kabupaten Simalungun.

Organisasi Islam yang ada di Kabupaten Simalungun sendiri, seperti Al Washliyah, BKPRMI menilai bahwa surat ederan tersebut bermuatan doktrin dari agama Kristen, yang mana isi tema kedua diambil dari Nast Alkitab.

Berkaitan dengan surat ederan tersebut, Zocson Silalahi mengaku dirinya tidak berniat melakukan doktrinasi. Tujuannya utamanya hanya untuk memotivasi dan membakar semangat siswa-siswi di Kabupaten Simalungun.

"Dari isi hati yang paling dalam, dari isi hati yang ikhlas dan tulus, bahwa saya tidak bermaksud untuk meremehkan, atau melecehkan bahkan mendiskriminasi umat muslim. Untuk itu, kami minta maaf yang sedalam dalamnya. Sekali lagi kami sampaikan tidak untuk meremehkan umat Islam," kata Zocson.

Bupati menyampaikan dirinya senantiasa menjalin hubungan yang harmonis, tidak hanya dengan lembaga pemerintahan saja, bahkan secara personal juga melakukan diskusi-diskusi dengan tokoh-tokoh agama dalam rangka merajut kebersamaan di Kabupaten Simalungun.

"Ini merupakan pembelajaran ke depan. Simalungun sudah terkenal dengan miniaturnya Indonesia. Semua keberagaman ada di Simalungun. Saya mohon kepada orang tua saya dari ormas yang ada di Kabupaten Simalungun dan insan pers, marilah kita rajut kembali kebersamaan ini, jangan di nodai oleh hal-hal yang tidak perlu, seperti saat ini," sambung Bupati.

Bupati juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran pengurus ormas-ormas Islam pada konferensi pers tersebut. "Saya mengapresiasi, ini merupakan komitmen dan apresiasi kita bersama. Kita harus bersama-sama juga menjaga kabupaten Simalungun untuk lebih baik dan lebih kondusif kedepannya," tutup Bupati.

Dalam kegiatan Konferensi Pers tersebut Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, menyampaikan, dalam merawat keamanan dan ketertiban masyarakat serta toleransi antar umat beragama di Wilayah Kabupaten Simalungun ini merupakan tanggung jawab kita bersama, seluruh elemen masyarakat termasuk insan pers untuk bersama-sama menjaga.

"Dinamika tuntutan BKPRMI dan Alwasliyah atas isi surat edaran tersebut supaya bisa diredam karena keamanan atau Kamtibmas menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegas Kapolres.

Kapolres Simalungun mengatakan, sebagai Kapolres, dalam perspektif Kamtibmas berharap, permohonan maaf mantan Kadis Pendidikan,dapat diterima semua pihak dengan harapan hal ini bisa menyetop spekulasi prasangka dan asumsi yang bisa menjadi liar.

“Dengan klarifikasi dan permohonan maaf ini hubungan antar agama, kondisi keagamaan di Simalungun bisa kondusif, dan berharap para insan pers bisa menjadi media yang menyejukkan, karena kasus ini sudah selesai, di mana sejumlah pemangku kepentingan dan pemerintah sudah hadir mendengar langsung permohonan maaf dari Bupati ataupun Kadis Pendidikan Zocson Silalahi.

“Saya sebagai Kapolres hanya meminta kepada kita semua. Kita sama-sama sepakat dan satu hati bahwa persoalan yang terjadi sudah dianggap clear. Intinya kita berharap keserasian, kenyamanan, kondusifitas di Simalungun,” kata Kapolres