Unjuk Rasa Desak Tutup PT TPL Dimulai, Truk Dihentikan

By Redaksi - Saturday, 05 June 2021

Pematangsiantar, Kabarnas. com - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Lintas Sumatera (Jalisum) yang ada di Jalan SM Raja, Kecamatan Sitalasari, Kota Pematangsiantar, tepatnya di depan Universitas Simalungun (USI), Sabtu (5/6/2021).

Mahasiswa ini mengatasnamakan Gerakan Rakyat Melawan (Gerilyawan). Mereka menuntut pemerintah segera menutup PT Tobal Pulp Lestari yang ada di Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba. Sebab, perusahaan bubur kertas tersebut dinilai sebagai perusak lingkungan di kawasan Danau Toba.

Perusahaan yang berdiri sejak April 1983 tersebut dengan nama awal adalah Indorayon, dianggap pembuat masalah bukan hanya dari segi limbah, rusaknya lingkungan hidup akibat banyaknya penebangan pohon tetapi juga kerap mengusai lahan milik masyarakat. Hal ini menciptakan keributan dan masyarakat kerap jadi korban.

Melihat dinamika itu, mahasiswa menggelar aksi protes. Mereka memegang poster dan sejumlah truk pengangkut kayu sempat diberhentikan. Dimana sebagian massa naik ke atas bagian kepala mobil. 

Polisi yang ada di lokasi untuk pengamanan unjuk rasa sempat kewalahan. Namun sopir yang mengemudi tetap diberi izin melintas setelah polisi berkomunikasi dengan massa. Unjuk rasa ini pun tetap berjalan damai walau seketika lalu lintas tersendat.

Dofasep Hutahean selaku koordinasi aksi dalam orasinya mengatakan, bahwa PT TPL banyak merusak tatanan kehidupan masyarakat khususnya Batak Toba. "Setelah hampir 30 tahun berdiri, PT TPL telah banyak merusak alam penebangan hutan yang masif, berakibat kurangnya keseimbangan alam dan rentan terjadi bencana alam, " terangnya.

Disamping dampak alam dan limbah, PT TPL mengakibatkan dampak negatif terhadap sosial masyarakat yang berdekatan dengan lahan konsensi, dimana muncul tindakan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat adat. "Seperti yang terjadi di Desa Natumingka, yang mengakibatkan 12 orang korban luka-luka," katanya.

Kategori